PERANGKAP SYETAN

PERANGKAP SYETAN

(IBNUL JAUZY)

BAB I : PERINTAH MENGIKUTI AS-SUNNAH WAL-JAMA’AH

Dari Ibnu Umar,bahwa Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu pernah berpidato di hadapan orang-orang,lalu dia pun berkata,”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berdiri di hadapan kami,seraya bersabda,

“Barangsiapa di antara kalian menghendaki taman surga,maka hendaklah dia mengikuti Al-Jama’ah,karena syetan itu beserta satu orang,adapun dari dua orang dia lebih jauh lagi.”

Dari Usamah bin Syarik,dia berkata,”Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Tangan Allah itu di atas Al-Jama’ah.Jika ada salah aeorang di antara mereka menyendiri,maka syetan-syetan menyambarnya,sebagaimana serigala yang menyambar seekor domba yang keluar dari rombongannya.”

Dari Abdullah,dia berkata,”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membuat sebuah garis dengan tangan beliau,kemudian bersabda,”Ini adalah jalan Allah yang lurus.”Kemudian beliau membuat garis lagi di sebelah kanan dan kirinya,lalu bersabda,”Inilah adalah jalan-jalan,yang tidak dilalui melainkan di sana ada syetan yang mengajak untuk ke sana.”Kemudian beliau membaca ayat,

“Dan,bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,maka ikutilah dia dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain).”(Al-An’am:153).

Ahmad meriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu Anhu,bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya syetan itu serigala (yang memangsa) manusia seperti serigala (yang memangsa) domba.Dia mengambil domba yang menjauh dan memencil.Jauhilah jalan di antara dua bukit,hendaklah kalian mengikuti Al-Jama’ah,orang umum dan berada di masjid.”

Umat Terbagi Menjadi Tujuh Puluh Tiga Golongan

Dari Ibnu Umar,dia berkata,”Rasululah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Benar-benar akan terjadi pada umatku seperti yang terjadi pada Bani Israel,layaknya sepasang terompah,sampai-sampai jika ada di antara mereka yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan,tentu di tengah umatku ada pula yang berbuat demikian.Sesungguhnya Bani Israel terbagi-bagi menjadi tujuh puluh dua golongan,sedangkan umatku terbagi-bagi menjadi tujuh puluh tiga golongan.Semuanya ada di neraka kecuali satu golongan”.Mereka bertanya,”Golongan apa itu wahai Rasulullah?”Beliau menjawab,”Yang berada pada jalanku dan para shahabatku.”Diriwayatkan At-Tirmidzy,ini hadits hasan gharib).

BAB II : CELAAN TERHADAP BID’AH DAN AHLI BID’AH

Disebutkan di dalam Ash-Shahihain,dari Aisyah Radhiyallahu Anha,dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa mengada-adakan sesuatu yang baru dalam urusan(agama) kami yang bukan termasuk darinya,maka ia tertolak.”

“Barangsiapa mengerjakan sesuatu yang tidak termasuk agama kami,maka ia tertolak.”

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Aku nasihatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah,mendengar dan taat,sekalipun terhadap seorang (pemimpin) budak Habsyi. Sesungguhnya orang yang masih hidup sepeninggalku akan melihat pertentangan yang banyak.Maka hendaklah kalian berpegang kepada Sunnahku dan sunnah Al-Khulafa’ur-Rasyidun yang mendapat petunjuk sesudahku.Berpeganglah kepadanya dan gigitlah ia dengan gigi geraham. Jauhi oleh kalian hal-hal yang baru,karena setiap hal yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.”(Menurut At-Tirmidzy, ini adalah hadits hasan shahih).

Dari Ibnu Mas’ud,dia berkata,Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Aku mendahului kalian ke telaga,dan benar-benar ada orang-orang yang bergerak-gerak ke arahku,lalu kukatakan,’Wahai Rabbi,mereka para shahabatku’.Dikatakan,’Kamu tidak tahu hal-hal baru yang mereka ciptakan sesudahmu’.”(Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

Abdullah bin Mahraz berkata,”Agama akan sirna satu sunnah demi satu sunnah,seperti seutas tali yang semakin usang kekuatannya,sedikit demi sedikit.”

Sufyan Ats-Tsaury pernah berkata,”Barangsiapa pernah mendengar dari ahli bid’ah,maka Allah tidak memberikan manfaat dari apa yang telah didengarnya itu,dan siapa yang sering berjabat tangan dengannya,maka Islamnya akan berkurang sedikit demi sedikit.

Muhammad bin Abu Bakar berkata,Aku pernah mendengar Fudhail bin Iyadh berkata,”Siapa yang duduk-duduk bersama pelaku bid’ah,maka waspadailad dirinya.

Fudhail bin Iyadh juga berkata,”Siapa yang mencintai pelaku bid’ah,maka Allah menggugurkan amalnya dan mengeluarkan cahaya Islam dari hatinya.”

Dia juga pernah berkata,”Jika engkau berpapasan dengan ahli bid’ah di suatu jalan,maka laluilah jalan lain.Tidak ada satu amalan pun yang dilakukan ahli bid’ah yang sampai kepada Allah,dan siapa yang membantu ahli bid’ah,maka dia telah membantu untuk merusak Islam.

Dia juga pernah berkata,”Siapa yang menikahkan keluarganya yang wanita dengan laki-laki ahli bid’ah,maka dia telah memutuskan hubungan kekeluargaannya.Siapa yang duduk-duduk dengan ahli bid’ah,dia tidak akan mendapat hikmah.Jika Allah Azza wa Jalla mengetahui seseorang membenci ahli bid’ah,maka aku berharap agar.Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya.

Muhammad bin An-Nadhr Al-Haritsy berkata,”Siapa yang mendengarkan perkataan.ahli bid’ah,maka perlindungan terhadap dirinya dilepaskan dan dia diserahkan kepada ahli bid’ah itu.”

Asy-Syafi’y berkata,”Andaikata aku melihat ahli bid’ah dapat terbang dan melayang-layang di udara,maka aku tetap tidak akan mempercayai dirinya.”

Al-Laits bin Sa’d berkata,Andaikan aku melihat ahli bid’ah dapat berjalan di atas permukaan air,aku tetap tidak akan mempercayai dirinya.”

JALAN AHLUS SUNNAH

Menurut pengertian bahasa,As-Sunnah itu adalah jalan.Tidak dapat diragukan lagi bahwa ahlun-naqli wal-atsari,yaitu orang-orang yang mengikuti jejak Rasulullah dan para shahabat adalah Ahlus-Sunnah,sebab mereka berada di atas jalan itu,yang di sana tidak ada hal baru yang diada-adakan.Sebab hal-hal baru dan bid’ah itu baru muncul sepeninggal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para shahabat.

Bid’ah merupakan ungkapan tentang suatu perbuatan yang belum ada, karena itu perlu diada-adakan.Yang lebih sering terjadi,bid’ah ini berseberangan dengan dengan syariat dan bertentangan dengannya,entah dengan cara menambahi atau mengurangi.Kalau pun toh bid’ah itu tidak bertentangan dengan syariat,orang-orang salaf tetap membncinya,dan mereka pasti menghindar dari setiap ahli bid’ah.Jika perbuatan itu dalam perkara yang memeng diperbolehkan dan menjaga gambaran yang asli,maka itulah yang disebut itba’.

BAB III : MEWASPADAI TALBIS IBLIS

Allah juga menciptakan syetan yang menyuruhnya untuk berlebih-lebihan tentang apa yang harus dia lakukan dan apa yang harus dia tinggalkan.Yang harus dilakukan orang yang berakal ialah mewaspadai musuh yang satu ini,yang telah menetapkan permusuhannyasemenjak masa Adam,yang telah bersumpah menhabiskan umurnya untuk merusak keadaan anak keturunan Adam.Allah telah memerintahkan untuk mewaspadai Iblis dan syetan,sebagaimana firman-Nya

“Dan,janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syetan,karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian. Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui.”(Al-Baqarah:168-169).

‘Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian bebuat kejahatan(kikir) ”(Al-Baqarah:268).

Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu,dia memarfu’kan,dengan berkata, ”Sesungguhnya Iblis merasa putus asa karena tidak disembah orang-orang yang sedang shalat.Tetapi tidak berputus asa mengadu domba di antara mereka.”

BAB IV : MAKNA TALBIS DAN GHURUR

Talbis artinya menampakkan kebatilan dalam rupa kebenaran.Adapun makna ghurur itu semacam kebodohan yang menimbulkan keyakinan bahwa yang rusak itu lurus dan yang hina itu bagus.Sebabnya ialah adanya kerancuan.

Ketahuilah bahwa hati itu bagaikan benteng.Di sekelilingnya ada pagar dan pagar itu mempunyai beberapa pintu.Sekalipun begitu,di sana masih ada celah-celah yang bisa dimasuki.Yang menjaga celah-celah ini adalah akal dan para malaikat. Ada beberapa satuan pasukan penyerang yang senantiasa mendatangi benteng itu,pasukan hawa nafsu dan syetan.Pasukan penyerang ini senantiasa datang dari waktu ke lain waktu dan tak mungkin bisa dihentikan,sehingga peperangan terus berkecamuk antara penghuni benteng dan pasukan penyerang(musuh).Pasukan syetan berputar-putar mengelilingi benteng mencari kelengahan penjaga untuk bisa melewati celah.Berarti penjaga harus mengetahui seluruh pintu benteng dan celah-celah yang ada di bawah tanggung jawabnya, tidak boleh lengah walau sekejap pun.Sebab musuh juga tidak pernah lengah walau sekejap pun.

Benteng ini menjadi terang karena iman dan dzikir.Di dalamnya ada cermin yang mengkilap,membiaskan berbagai rupa yang terjadi di sana.Yang pertama kali dilakukan syetan di tengah pasukan musuh ialah dengan memperbanyak asap,agar tembok-tembok benteng tampak kusam dan cerminnya menjadi buram.Hanya kesempurnaan pikiran dan kejernihan dzikirlah yang dapat membuat cermin itu tampak bersih dan bening.Sementara pasukan musuh sendiri senantiasa melancarkan serangan dan adakalanya serangan itu berhasil menyusup ke dalam benteng.Tentu saja penjaga akan menhadang serangannya.Terkadang syetan dapat masuk dan berada di dalam benteng karena kelalaian penjaganya.Terkadang angin ikut berperang menhembuskan asap ke arah benteng,membuat dinding-dindingnya menjadi kusam dan cerminnya menjadi buram,sehingga syetan dapat.menembusnya tanpa diketahui.Terkadang penjaga benteng terluka karena lalai,atau justru dapat diperalat dan diperdayai.

Selagi baju besi yang berupa iman tetap menempel pada diri orang Mukmin,maka anak panah musuh tidak akan sampai ke kancah peperangan.

BAB V : TALBIS IBLIS DALAM MASALAH AQIDAH

TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG ATEIS

Iblis telah membisikkan kepada sekian banyak manusia bahwa di sana tidak ada Ilah dan Pencipta.Segala benda yang ada terjadi tanpa pencipta.Mereka tidak mengenal Pencipta dengan menggunakan indera dan tidak pula akal.Karena itu mereka mengingkari Sang Pencipta.

Kalau pun manusia memperhatikan keadaan dirinya sendiri,tentu sudah cukup sebagai bukti bahwa di dalam jasad ini terkandung berbagai macam hikmah,yang tidak cukup diuraikan dalam satu buku.

TALBIS IBLIS TERHADAP PARA FILOSOF DAN PARA PENGIKUTNYA

Iblis dapat memperdayai para filosof,karena mereka merasa lain daripada yang lain dalam pendapat dan pikirannya.Mereka berbicara menurut tuntunan dugaan-dugaan,tanpa mau melihat kepada para nabi.Di antara mereka ada yang berkata menurut paham materialisme,bahwa alam ini tidak ada penciptanya.Para filosof mengingkari kebangkitan badan dan pengmbalian roh ke badan.Mereka juga mengingkari surga dan neraka.Mereka beranggapan bahwa jiwa itu tetap abadi setelah kematian.

Iblis menghampiri segolongan orang dari pemeluk Islam,menyusup ke dalam diri mereka lewat pintu kekuatan kecerdikan dan kepandaian mereka,lalu memperlihatkan pengetahuan bahwa yang benar adalah mengikuti para filosof, karena mereka adalah orang-orang yang bijak.

Beberapa golongan dari umat kita belakangan ini ada yang mengisahkan,bahwa orang-orang yang katanya bijak itu pernah mengingkari adanya Sang Pencipta. menolak syariat,menganggap syariat agama sebagai peraturan dan undang-undang biasa.Sebagian dari umat kita ini percaya kepada apa yang dikisahkan dari para filosof di atas,hingga membuat mereka menolak syiar-syiar agama,mengabaikan shalat,meremehkan peringatan dan hukum-hukum syariat serta melepaskan ikatan Islam.

TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG PENYEMBAH BERHALA

Setiap cobaan yang disampaikan Iblis terhadap manusia,sebabnya adalah kecenderungan kepada rasa,tanpa mau memfungsikan akal.Ketika rasa senang kepada sosok idola,maka Iblis mengajak sekian banyak manusia untuk menyembah gambar dan perhala.Mereka pun menurut tanpa mau mengaktifkan akalnya.

Di antara mereka ada yang memandang bahwa sosok gambar itu merupakan satu-satunya tuhan yang harus disembah.Di antara mereka ada pula yang merasa bahwa penyembahan secara total kurang layak diberikan kepada sosok gambar itu.Karenanya Iblis membisikinya bahwa penyembahan itu hanya sekedar untuk mendekatkan diri kepada Khaliq.Mereka berkata,”Kami tidak menyembah berhala-berhala itu melainkan untuk mendekatkan diri kami kepada Allah semata”.

TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG JAHILIYAH

Di antara talbis Iblis yang paling buruk dalam masalah ini adalah taqlid terhadap nenek moyang,tanpa mau melihat kepada dalil,sebagaimana firman Allah,

“Dan,apabila dikatakan kepada mereka,’Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah’,mereka menjawab,’(Tidak),tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami’. (Apakah mereka akan mengikuti juga),walaupun nnek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun,dan tidak mendapat petunjuk?”(Al-Baqarah:170).

TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG YAHUDI

Iblis telah memperdayai mereka dalam berbagai hal.Di antaranya adalah tindakan mereka yang menyerupakan Khaliq dengan makhluk.Bahwa Allah yang disembah adalah berupa seorang laki-laki yang terbuat dari api,duduk di atas kursi. dari api,di atas kepalanya tersematkan mahkota dari api,dan dia mempunyai anggota badan sebagaimana anggota badan manusia.Mereka juga mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah,karena mereka melihat Uzair itu dapat bangkit kembali setelah mati,lalu membaca Taurat secara hapalan.

Di antara bukti yang menunjukkan kebodohan mereka,ialah tatkala mereka melihat laut terbelah lalu mereka bisa melewatinya dan menyelamatkan diri dari kejaran Fir’aun,lalu mereka melihat berhala-hala yang disembah manusia,maka mereka meminta berhala yang seperti itu,

“Hai Musa,buatlah untuk kami sebuah tuhan(berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan(berhala).”(Al-A’raf:138)

Ketika Musa mencela apa yang mereka pinta itu,ternyata niat itu tetap terpendam di dalam hati mereka.Apa yang tersembunyi ini terlihat jelas tatkala mereka menyembah anak sapi.Andai bukan karena kebodohan mereka tentang Khaliq, tentu mereka tidak selancang itu terhadap Allah,seperti perkataan mereka,

“Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.”(Ali.Imran:181)

“Tangan Allah terbelenggu.”(Al-Maidah:64).

Di antara talbis Iblis terhadap orang-orang Yahudi lainny adalah yang tercermin dalam ucapan mereka,

“Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja (Al-Baqarah :80).

Maksudnya ialah selama mereka menyembah anak sapi.Sementara kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan amat banyak.Kemudian Iblis mendorong mereka untuk membangkang secara total,hingga mereka mengingkari apa pun yang tertulis di dalam kitab mereka,seperti sifat Nabi kita Shallallhu Alaihi wa Sallam dan merubahnya.Padahal mereka relah diperintahkan untuk beriman kepada beliau.Rupanya mereka ridha terhadap siksa akhirat.

TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG NASRANI

Talbis Iblis terhadap mereka banyak sekali.Di antaranya,Iblis membuat mereka beranggapan bahwa Allah adalah satu substansi.Substabsi allah itu terdiri dari tiga oknum.Tuhan yang pertama adalah Bapak,yang kedua Anak dan yang ketiga Roh Kudus.Mereka lupa bahwa andaikata Allah itu substansi,tentunya akan berlaku bagi Allah apa yang berlaku bagi substansi,seperti berada di suatu tempat, bergerak,diam dan lain-lainnya.Kemudian sebagian lainnya menganggap bahwa Al-Masih itulah Allah.

Kemudian Iblis memperdayai mereka tentang masalah nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,hingga mereka mengingkari beliau.Padahal nama beliau telah disebutkan di dalam Injil.Di antara mereka ada yang berkata tentang nabi kita,”Memang dia adalah seorang nabi.Tapi dia diutus hanya kepada bangsa Arab.”Sementara beliau bersabda,’Aku diutus kepada manusia semuanya.”Begitu pula yang beliau tulis dalam surat yang dikirimkan kepada Qishra dan Kaisar serta.berbagai raja di luar Arab.

lTALBIS IBLIS TERHADAP UMAT ISLAM

Iblis menyusup ke akidah umat Islam lewat dua jalan:

1.Taqlid kepada nenek moyang dan orang-orang terdahulu.

2.Ilmu yang tidak diketahui kedalamannya,dan siapa pun yang menyelaminya tidak akan sampai ke dasarnya.Iblis menjerumuskan orang-orang ini ke berbagai macam pencampuradukkan.

Tentang jalan yang pertama,Iblis menampakkan hal-hal yang serba baik di hadapan orang yang taqlid,bahwa dalil-dalil yang ada bisa rancu.Sementara yang benar masih tersembunyi dan taqlidlah jalan yang paling selamat.Ketahuilah bahwa alasan yang mereka pergunakan untuk memuji taqlid itu sebenarnya sangat tidak layak.Allah berfirman,

Dan demikianlah,Kami tidak mengutus sebelum kamu serang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri,melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata,’Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka’.(Rasul itu) berkata,’Apakah (kalian akan mengikuti juga) sekalipun aku membawa untuk kalian (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada yang kalian dapati bapak-bapak kalian menganutnya?” (Az-Zukhruf:23-24).

Dengan kata lain,”Apakah kalian tetap akan mengikuti jejak bapak-bapak kalian,padahal Allah telah berfirman,

“Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat.Lalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua.mereka itu.”(Ash-Shaffat:69-70).

Ketahuilah bahwa orang yang bertaqlid itu sebenarnya tidak merasa yakin terhadap apa yang ditaqlidinya,dan dalam taqlid ini ada pengguguran terhadap fungsi akal.Padahal akal itu diciptakan untuk mengamati dan berpikir.Alangkah buruknya orang yang diberi lilin sebagai penerang,tapi justru dia memadamkan lilin itu lalu berjalan dalam kegelapan.

Sedangkan tentang jalan kedua,tatkala Iblis melihat orang-orang yang bodoh dan taqlid yang mereka lakukan secara berlebih-lebihan,maka Iblis menuntun mereka ke pasar hewan.Kemudian dia melihat golongan lain yang memiliki kepandaian dan kecederdikan.Iblis ganti memperdayai mereka sesuai dengan kemampuannya dalam menghadapi mereka Di antara mereka ada yang mencela jumud daripada taqlid dan memerintahkannya untuk memandang. Kemudian Iblis membujuk masing-masing pihak dengan cara-cara tertentu.Di antara mereka ada yang diperdayai Iblis,lalu berpendapat bahwa menggunakan zhahir syariat merupakan kelemahan.Lalu Iblis menuntun mereka kepada filsafat.Iblis tidak pernah berhenti membujuk,hingga akhirnya mereka keluar dari Islam.

TALBIS IBLIS TERHADAP GOLONGAN KHAWARIJ

Orang Khawarij yang pertama kali dan yang paling buruk keadaannya adalah Dzul-Khuwaishirah.Seorang laki-laki yang kedua matanya cekung,tulang pipinya menonjol keningnya menjorok kedepan,jenggotnya lebat,jubahnya bergerai-gerai dan kepalanya gundul Dia berkata,”Bertakwalah kepada Allah,wahai Rasulullah!”Beliau mengangkat kepala memandang orang itu,seraya bersabda, ”Celakalah engkau!Bukankah orang yang paling berhak untuk bertakwa kepada Allah adalah aku?”Dalam lafazh lain disebutkan,orang itu berkata,”Berbuat adillah!”Lalu beliau menjawab,”Celakalah engkau!Lalu siapa yang berbuat adil jika aku tidak adil?”

`Dialah orang Khawarij yang pertama kali muncul dalam Islam.celakanya, dia merasa benar dengan pendapatnya sendiri.Orang-orang yang mengikuti orang ini adalah mereka yang memerangi dan membunuh Ali bin Abu Thalib.

Dari Muhammad bin Ibrahim,dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

“Akan muncul segolongan orang di tengah kalian dimana shalat mereka lebih lebih unggul jika dibandingkan dengan shalat kalian,puasa mereka lebih unggul jika dibandingkan dengan puasa kalian,amal mereka jika dibandingkan dengan amal kalian.Mereka membaca Al-Qur’an,(yang bacaannya) tidak melebihi tenggorokan.Mereka lepas dari agama sebagaimna anak panah yang lepas dari busurnya.”(Ditakhrij Al-Bukhary dan Muslim).

Dari Abdullah bin Abi Aufa,dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Khawarij itu adalah anjing-anjing penghuni neraka.”

TALBIS IBLIS TERHADAP GOLONGAN RAFIDHAH

Kebalikan dari talbis Iblis terhadap orang-orang Khawarij sehingga mereka membunuh Ali bin Abu Thalib,Iblis membisiki segolongan orang lain untuk mencintai Ali secara berlebih-lebihan hingga keluar dari batas kewajaran.Di antara mereka ada yang menganggap Ali sebagai tuhan,yang lain menganggapnya lebih baik daripada nabi.yang lain mencaci-maki Abu Bakar dan Umar,sampai-sampai ada yang menganggap keduanya kafir.

Sikap golongan Rafidhah yang berlebih-lebihan dalam mencintai Ali bin Abu Thalib,mendorong mereka membuat hadits-hadits maudhu’ tentang kelebihan Ali,yang kebanyakan berupa hal-hal yang menggambarkan belas kasihan terhadap Ali.

Mereka tidak mau shalat berjama’ah dengan yang lain,karena mereka menuntut imam yang ma’shum,dan mereka juga senantiasa mencaci-maki para shahabat. Padahal telah disebutkan di dalam Ash-Shahihain,dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,beliau bersabda,

“Janganlah kalian mencaci para shahabatku,karena jika salah seorang di antara kalian menginfakkan harta sebesar gunung Uhud,maka hal itu tidak bisa menyamai satu mud salah seorang di antara mereka,tidak pula setengahnya.”

Dari Abdurrahman bin Salim bin Abdullah bin Uwaim bin Sa’idah,dari ayahnya,dari kakeknya,dia berkata,”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah telah memilihku dan memilih para shahabat bagiku, lalu menjadikan bagiku di antara mereka para menteri,Anshar dan besan. Siapa yang mencaci mereka,maka laknat Allah,para malaikat dan semua manusia layak ditujukan kepadanya.Allah tidak akan menerima darinya pada hari kiamat,yang wajib maupun yang sunat.”

Dari Ali bin Abu Thalib,dia berkata,Pada akhir zaman akan mumcul segolongan orang yang mereka itu mempunyai julukan,yaitu Rafidhah.Mereka mengaku golongan kami,padahal mereka bukan golongan kami.Tandanya,mereka mencaci-maki Abu Bakar dan Umar.Dimana pun kalian mendapatkan mereka, maka,perangilah mereka dengan gigih,kareana mereka adalah orang-orang musyrik.”

TALBIS IBLIS TERHADAP GOLONGAN BATHINIYAH

Golongan Bathiniyah adalah sekumpulan orang-orang yang bersembunyi di balik nama Islam,namun mereka condong untuk menolaknya.Keyakinan dan amal mereka sama sekali bertentangan dengan Islam.Di antara inti perkataan mereka adalah meniadakan Sang Pencipta,menggugurkan nubuwah dan ibadah serta mengingkari kebangkitan.Pada awal mulanya mereka tidak menampakkan semua ini,tetapi mereka tetap menyatakan bahwa Allah itu benar,Muhammad dan Islam itu benar.Tentu saja mereka menyatakan pendapatnya secara sembunyi-sembunyi dan tidak berani terang-terangan.Setelah Iblis berhasil memperdayai mereka ,maka mereka pun semakin berani.Mereka mempunyai banyak pendapat.

BAB VI : TALBIS IBLIS TERHADAP ULAMA

TALBIS IBLIS TERHADAP PARA QARI’

Al-Hasan Al-Bashry berkata,”Al-Qur’an itu diturunkan untuk diamalkan. Tapi banyak manusia yang menganggap membaca Al-Qur’an sebagai amal.”Dengan kata lain, mereka hanya mencukupkan diri dengan membacanya saja dan tidak mengamalkan isinya.

Iblis memperlihatkan kepada mereka bahwa banyak bacaannya sama dengan banyak pahalanya.Tentu saja ini termasuk tipu daya Iblis.Sebab qira’ah Al-Qur’an harus diniatkan karena Allah,bukan untuk mencari simpati orang banyak. Saat membacanya pun harus pelan-pelan.Allah berfirman,

“Dan,Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur,agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia.”(Al-Isra’:106).

“Dan bacalah Al-Qur’an secara tartil.”(Al-Muzzammil:4).

Di antara para qari’ ada pula yang bertenggang rasa terhadap sedikit kesalahan, seperti menggunjing saingan.Padahal tindakan ini bisa membawa mereka kepada dosa yang lebih besar.Sebab siksa yang ditimpakan kepada yang mengetahui lebih keras daripada siksa yang ditimpakan kepada orang yang tidak mengetahui.Sebab tambahan ilmu seharusnya bisa menguatkan hujjah.Status sebagai qari’ tidak membuatnyalebih terhormat,sehingga dia terlindung dari dosa yang dilakukan orang lain.

TALBIS IBLIS TERHADAP PARA AHLI HADITS

Segolongan orang yang bertujuan menjaga syariat,dengan cara mengetahui hadits yang shahih dari hadits yang dha’if.Keberadaan mereka perlu disyukuri Hanya saja Iblis memperdayai agar mereka tetap menyibukkan diri dalam urusan ini,melupakan fardhu ain dan apa yang harus mereka lakukan,lupa berijtihad melaksanakan yang wajib dan menelaah hadits itu sendiri.

Segolongan orang ada yang lebih banyak mendengarkan hadits,namun tujuannya tidak benar dan tidak ingin mengetahui yang shahih dari yang lainnya dari keseluruhan jalan hadits.Tujuannya ialah mencari yang aneh-aneh dan sulit.

Di antara talbis Iblis terhadap para ahli hadits ialah saling mencemarkan nama baik,karena hendak saling membalas.Adapun pendorong ghibah pada diri qari’ dan ahli ibadah ialah semacam ujub yang dia perlihatkan kepada orang lain,lalu dia pura-pura mendoakan orang lain yang berjauhan dan membuat doanya itu tampak khusyu’.

Di antara talbis Iblis terhadap ulama ahli hadits adalah periwayatan hadits maudhu’,tanpa menjelaskan bahwa itu adalah hadits maudhu’.Yang demikian ini merupakan tindak kejahatan terhadap syariat.Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa meriwayatkan sebuah hadits dariku seraya memperlihatkan bahwa hadits itu dusta,maka dia adalah salah seorang dari para pendusta.” (Diriwayatkan Muslim dan Ahmad).

TALBIS IBLIS TERHADAP FUQAHA

Para fuqaha’ pada zaman dahulu adalah ahli Al-Qur’an dan hadits.Lalu lama-kelamaan status ini semakin menurun,hingga akhirnya muta’akhirin berkata,”Kami cukup mengetahui ayat-ayat tentang hukum di dalam Al-Qur’an dan kami cukup mengacu kepada kitab-kitab yang terkenal dalam masalah hadits, seperti Sunan Abu Daud dan lainnya.”

Bahkan status ini semakin merosot,sehingga salah seorang di antara mereka ada yang berhujjah dengan satu ayat saja,tanpa mengetahui maknanya,atau cukup mngacu kepada satu hadits yang tidak dikenalnya secara pasti,apakah hadits itu shahih atau tidak.

Talbis Iblis lainnya terhadap fuqaha’,mereka lebih banyak mengandalkan kepada hasil berdebat,yang menurut mereka sebagai upaya untuk mencari dalil dari suatu hukum,menyimpulkan detail-detail syariat dan alasan-alasan berbagai madzab.Padahal seharusnya cukup menyibukkan diri dalam masalah-masalah yang besar,agar pembahasan mereka dalam masalah-masalah yang besar ini benar-benar tuntas,sehingga kalau pun ada yang menyanggahnya di antara manusia,bisa terjadi dialog yang sehat berdasarkan pandangan yang benar.Tujuan salah seorang di antara mereka yang menyusun rangka-rangka perdebatan dan mencari-cari kelemahan orang lain ialah karena hendak mencari ketenaran dan kebanggaan.

Talbis Iblis lainnya terhadap fuqaha’tatkala berdebat ialah dengan menyisipkan perkataan para filosof dan juga mempercayai topik-topik fisafat. Gambarannya,mereka lebih mementingkan qiyas(analogi) daripada hadits yang seharusnya bisa dijadikan dalil dalam suatu masalah,agar wawasan pandangannya dikatakan luas.Kalau pun ada di antara mereka yang berhujjah dengan suatu hadits,maka dia langsung dilihat dengan sebelah mata.Padahal adab yang harus diperhatikan adalah mendahulukan pembuktian secara hadits.

Talbis Iblis yang lain terhadap fuqaha’ ialah kebiasaan mereka berdekatan dengan para penguasa dan mencari muka di hadapan mereka serta tidak berani mengingkari mereka sekalipun sebenarnya mereka mampu melakukannya. Adakalanya para fuqaha’ itu membuat rukhshah(keringanan hukum agama) bagi mereka tentang sesuatu yang seharusnya tidak boleh ada rukhshah,agar para fuqaha’ itu menerima sejumlah imbalan.Yang demikian itu akan mendatangkan kerusakan bagi tiga golongan:

1.Penguasa.Dia berkata.”Kalau pun aku tidak benar,fuqaha’itu tentu akan mengingkariku.Bagaimana pun aku tidak benar ,sementara fuqaha’ itu makan dari hartaku.

2.Orang awam.Dia berkata,”Penguasa itu tidak salah,begitu pula harta dan perbuatannya.Tapi fuqaha’itulah yang tidak layak berada di sisinya.”

3.Fuqaha’.Dengan tindakannya itu dia telah merusak agamanya.

Talbis Iblis ini baru terungkap,ketika ada orang Muslim selain dia yang juga minta syafaat kepada penguasa,maka dia merasa tidak suka.Bahkan boleh jadi dia menjelek-jelekkan orang lain tersebut di hadapan penguasa,agar hanya dia saja yang mempunyai peluang untuk itu.

BAB VII : TALBIS IBLIS TERHADAP PARA PENGUASA

Iblis memperdayai para penguasa dari berbagai sisi.Kami sebutkan sebagian di antaranya yang penting.penting.

1.Iblis membisikkan kepada mereka bahwa Allah mencintai mereka Andaikan Allah tidak mencintai,tentunya Dia tidak akan mengangkat mereka menjadi penguasa sebagai wakil-Nya di tengah-tengah hamba-Nya.Kalau pun mereka itu benar-benar wakil Allah,mestinya mereka menerapkan hukum-hukum-Nya dan mencari keridhaan-Nya.Pada saat itulah mereka merupakan orang-orang yang dicintai Allah karena taat kepada-Nya.

Tidak jarang kekuasaan dan kerajaan diberikan kepada orang yang justru dibenci-Nya.Dia juga menghamparkan dunia kepada orang yang sebenarnya tidak dilihat-Nya,lalu membuatnya berkuasa terhadap orang-orang shalih.Karena berkuasa,para raja itu membunuhi orang-orang yang shalih dan wali-wali Allah,sehingga apa yang dilimpahkan Allah kepada mereka merupakan dosa bagi mereka dan bukan merupakan anugerah bagi mereka.Yang demikian inilah yang termasuk dalam firman Allah,

“Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka.”(Ali-Imran:178)

2.Iblis berkata kepada mereka,”Kekuasaan itu memerlukan pamoritas.”Karena itu mereka bersikap takabur,tidak mau mencari ilmu,duduk bersama para ulama, mengamalkan pendapat para ulama dan agama.

3.Iblis membuat para penguasa itu selalu merasa takut terhadap musuh, memerintahkan agar mereka mengokohkan pertahanan,agar apa yang ada di tangan tidak bisa terjarah.Abu Maryam Al-Asady meriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,beliau bersabda,

“Barangsiapa yang diangkat Allah menjadi waliyul-amri dari sebagian urusan orang-orang Muslim,lalu dia tidak memenuhi kebutuhan,keperluan dan kefakiran mereka,maka Allah Azza wa Jalla tidak akan memenuhi kebutuhan,keperluan dan kefakirannya.”(Diriwayatkan Abu Daud,Al-Hakim,dan Ath-Thabrany).

4.Mereka mengangkat orang-orang yang tidak mumpuni dari mereka  yang tidak mempunyai ilmu dan tidak kuat,lalu dengan mudah dia menguasai mereka untuk menzhalimi manusia,memberi mereka gaji dari hasil yang haram,bersikap keras kepada orang yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu,dan mereka pun mengira akan terbebas dari hukuman Allah,karena mereka hanya sebagai pembantu penguasa.Sama sekali tidak.Jika seorang penanggung jawab zakat mengangkat orang-orang fasik untuk membagi-bagikan zakat dan mereka berkhianat,maka penanggung jawab zakat itu juga akan dimintai tanggung jawabnya

5.Iblis membujuk mereka untuk bertindak menurut pikirannya.Maka mereka memberikan bagian kepada orang yang sebenarnya tidak boleh diberi bagian,membunuh orang yang sebenarnya tidak boleh dibunuh,lalu mereka beranggapan bahwa semua ini untuk pertimbangan politik.Lebih jauh lagi,mereka beranggapan bahwa syariat Islam masih ada yang kurang,sehingga perlu dilengkapi.Karena itu kita bisa melengkapinya dengan pendapat kita.

Ini merupakan tipu daya yang paling buruk.Sebab syariat merupakan aturan Ilahy. Jelas tak mungkin ada celah dalam aturan Ilahy,yang dimaksudkan untuk mengatur makhluk.Firman Allah,

“Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab”(Al-An’am:38).

“Dan,Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya),tidak ada yang menolak ketetapan-Nya”(Ar-Ra’d:41).

Seorang politikus yang menganggap ada celah di dalam syariat ,sama dengan kufur.

6.Iblis membisikkan kepada mereka untuk menguasai harta,dengan anggapan bahwa semua harta ada dalam kekuasaannya.Ini merupakan talbis Iblis,yang bisa disingkap dengan kebiasaan manusia bersikap ekonomis dalam membelanjakan uangnya sendiri.Kebalikan dari menghambur-hamburkan uang adalah mencegah pemberian harta kepada orang yang berhak menerimanya.

7.Iblis membisikkan kepada mereka untuk melakukan kedurhakaan dan memperdayai mereka bahwa tindakan mereka yang mengamankan keadaan negara bisa mencegah mereka dari hukuman macam apapun.Untuk menanggapi hal ini dapat dikatakan,”Kalian diangkat sebagai waliyul-amri agar kalian menjaga stabilitas negara dan mengamankan jalan-jalan.Ini merupakan kewajiban kalian.Kedurhakaan yang kalian lakukan tetap dilarang dan hal ini tidak ada keringanan bagi kalian.”

8.Iblis memperdayai mayoritas di antara mereka,bahwa mereka telah melaksanakan apa yang diwajibkan.Padahal kalau disimak lebih lanjut,di sana masih banyak terdapat celah yang harus dibenahi.

9.Iblis menjadikan mereka memandang bagus tindakan mereka yang merampas harta,memerintahkan manusia untuk mengeluarkan harta lewat pajak yang mencekik leher,lalu mengangkat orang-orang yang suka berkhianat.Padahal seharusnya seorang penguasa menindak secara nyata siapa pun yang berkhianat.

10.Iblis mnjadikan mereka memandang bagus melakukan tindakan mereka yang mengeluarkan uang setelah marah-marah.Menurut pandangan mereka,hal ini dapat menghapus apa yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Iblis berkata, ”Shadaqah senilai satu dirham dapat menhabus dosa sepuluh kali marah.”Tentu saja ini sesuatu yang mustahil Dosa karena marah tetap ada,dan shadaqah satu dirham yang dikeluarkan karena marah,tidak mendatangkan pahala.Shadaqah itu harus dikeluarkan dari satu yang halal,dan juga tidak dapat mengenyahkan dosa marah.Sebab memberi seorang fakir tidak bisa menghapus dosa yang dilakukan terhadap orang lain.

11.Iblis menjadikan mereka memandang bagus kedurhakaan yang dilakukan terus-menerus,dengan cara mengunjungi orang-orang shalih dan meminta doa kepada mereka.

12.Di antara mereka ada yang bertindak demi atasannya,lalu memerintahkannya untuk berbuat zalim Maka Iblis memperdayainya dengan berkata,”Dosanya akan ditanggung atasanmu dan bukan di pundakmu”,Tentu saja ini anggapan yang batil.

BAB VIII : TALBIS IBLIS TERHADAP AHLI IBADAH

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH HADATS

Iblis menyuruh mereka untuk berlama-lama berada di dalam WC.Padahal yang demikian itu bisa mengganggu fungsi paru-paru.Di antara mereka ada yang menganggap baik penggunaan air yang melimpah.Siapa yang tidak puas terhadap ketetapan syariat,maka dia layak disebut ahli bid’ah, bukan orang yang melakukan itba’.

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH WUDHU’

Di antara mereka ada yang diperdaya syetan dalam masalah niat,dengan berucap.”Aku berniat menghilangkan hadast” dan ucapan lainnya.

Sebab talbis Iblis ini ialah kebodohan terhadap syariat.Sebab yang namanya niat itu ada di dalam hati,bukan dengan lafazh.Memaksakan niat dengan lafazh merupakan sesuatu yang sama sekali tidak diperlukan,disamping tidak ada maknanya.

Di antara mereka ada yang dikecoh Iblis tatkala memandang air yang digunakan untuk wudhu’,dengan berkata,”Dari mana engkau tahu bahwa air itu suci? Lalu dia membuat berbagai kemungkinan yang bermacam-macam.Padahal fatwa syariat sudah cukup baginya bahwa dasar hukum air adalah suci.Yang dasar ini tidak boleh ditinggalkan hanya karena kemungkinan-kemungkinan.

Adakalanya dia wudhu’ dalam jangka waktu yang lama,sehingga tertinggal waktu shalat,atau tidak bisa shalat pada awal waktu atau ketinggalan mengikuti shalat jama’ah.

Abdullah bin Mughaffal berkata,aku mendengar Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda

“Akan muncul di tengah umat ini segolongan orang yang berlebih-lebihan dalam berdoa dan bersuci.”(Diriwayatkan Abu Daud,Ibnu Majah dan Ahmad).

Abul-Wafa’ bin Aqil berkata,”Sesuatu paling berharga yang dicari-cari orang-orang yang berakal adalah waktu,dan yang paling sedikit digunakan orang yang beribadah adalah air.

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH ADZAN

Di antaranya adalah melagukan adzan.Malik bin Anas dan ulama-ulama lainnya memakruhkan dengan keras melagukan adzan,karena yang demikian itu mengalihkan pengagungan terhadap Allah menjadi lantunan lagu

Yang lain lagi ada yang menambahi adzan subuh dengan dzikir tasbih dan peringatan,sehingga adzan subuh ada diapit oleh peringatan-peringatan ini.Para ulama memakruhkan apa pun yang ditambahkan kepada adzan.Ada pula yang membaca surat-surat Al-Qur”an dengan suara nyaring sehingga mengganggu tidurnya manusia dan juga mengganggu orang yang sedang shalat tahajjud.Semua ini termasuk kemungkaran.

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH THAHARAH

Di antaranya dalam masalah pakaian yang dikenakan.Engkau lihat salah seorang di antara mereka mencuci pakaiannya yang sudah suci hingga beberapa kali.Boleh jadi ada orang Muslim lainnya yang menyentuh pakaiannya itu,sehingga dia merasa perlu untuk mencucinya.Ada pula yang mencelupkan pakaian yang dicucinya di dalam sumur.Para sahabat tidak pernah berbuat seperti itu.

Semua ini merupakan talbis Iblis .Semenikuttara syariat Islam sangat luwes dan mudah.

TALBIS IBLIS DALAM SHALAT

Kalau pun di antara orang-orang yang selalu merasa was-was dapat berniat secara benar,lalu dia bertakbir,ternyata bagian-bagian shalatnya yang lain dilakukan secara serampangan.Seakan-akan maksud dari shalat itu hanya takbir semata.

Di antara mereka ada yang bertakbir secara benar di belakang imam, sementara waktu yang tersisa dalam rakaat yang diikutinya itu sudah mepet.Toh sekalipun begitu dia membaca doa iftitah.Ketika dia membaca ta’awudz,imam sudah ruku’.Ini juga termasuk talbis Iblis Sebab pensyariatan doa iftitah dan ta’awudz hukumnya sunat.Sementara yang dia tinggalkan,yaitu bacaan Al-Fatihah termasuk yang wajib dibaca makmum menurut segolongan ulama.Jadi tidak seharusnya dia mendahulukan yang sunat daripada yang wajib.

MENINGGALKAN YANG SUNAT

Iblis memperdayai sebagian orang,lalu mereka meninggalkan sebagian banyak sunat karena berdasarkan pertimbangan mereka sendiri.Di antara mereka ada yang sengaja tidak ikut dalam shaf yang pertama,seraya barkata,”Karena aku ingin mencari ketenangan hati,”Di antara mereka ada yang tidak meletakkan satu tangan di atas tangan yang satunya lagi,seraya berkata,”Aku tidak suka memperlihatkan  kekhusyukan yang tidak ada di dalam hatiku.”

Telah disebutkan di dalam Ash-Shahihain,dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,beliau bersabda,

“Andaikan manusia itu tahu pahala dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mrndapatkannya kecuali dengan cara diundi, tentulah mereka mau diundi.”(Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

“Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah yang pertama,dansebu4ruk-buruk shafnya adalah yang terakhir.”(Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah).

Iblis memperdayai sebagian orang yang mendirikan shalat,berkaitan dengan makhraj huruf.Eangkau lihat bagaimana dia mengucapkan, “”Alhamdu….al-hamdu…”.dua kali,yang justru keluar dari adab shalat.Adakalanya Iblis melancarkan talbis dalam masalah tasydid,atau dalam makhraj huruf dhad saat membaca al-maghddhub (dalam surat al-Fathihah).

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH MEMBACA AL-QUR’AN

Iblis memperdayai segolongan orang dengan banyak-banyak membaca Al-Qur’an. Mereka membacanya dengan cara yang cepat,tanpa tartil dan tidak disertai peresapan hati.Yang seperti ini bukan termasuk yang terpuji.Di antara mereka ada yang menbaca Al-Qur’an pada saat adzan dikumandangkan.Yang demikian itu bukan jalan orang-orang salaf,karena mereka suka menyembunyikan amalnya.

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH PUASA

Iblis memperdayai segolongan orang lalu mereka menganggap baik puasa secara terus-menerus.Di antara mereka ada yang senantiasa berpuasa,namun tidak peduli dengan cara bagaimana dia mendapatkan makanan,tidak menhindari dari ghibah dan tidak mengurangi perkataannya yang berlebihan.Iblis membisikinya,”Puasamu dapat mengenyahkan dosa-dosamu.”Tentu saja semua ini termasuk talbis-nya.

TALBIS IBLIS DALAM HAJI

Adakalanya seseorang meninggalkan suatu kewajiban karena hendak mlaksanakan haji.Yang demikian itu adalah salah.Atau adakalanya seseorang berangkat haji,tapi dia masih mempunyai hutang atau suatu kedzaliman.Atau mungkin ia pergi haji hanya sekedar untuk jalan-jalan,atau menunaikan haji dengan harta yang meragukan halal haramnya.Atau mungkin di antara mereka ada yang ingin mendapat sebutan Haji.Berapa banyak orang yang menunaikan haji ke Mekkah ,karena hendak menghitung jumlah hajinya.

TALBIS IBLIS DALAM MASALAH TAWAKAL

Iblis memperdayai segolongan orang yang mengaku tawakal,lalu mereka berpergian jauh tanpa membawa bekal,karena mereka menganggap tindakan semacam itu termasuktawakal.Tentu saja mereka ini salah.

TALBIS IBLIS TERHADAP PRAJURIT PERANG

Iblis memperdayai sekian banyak orang,lalu mereka pergi untu berjihad dengan niat membanggakan diri dan riya’,agar dia disebut-sebut sebagai prajurit perang. Atau boleh jadi agar dia disebut-sebut sebagai seorang pemberani,atau dia bermaksud mencari harta rampasan.Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya.Manakah di antara hal-hal itu yang ada di jalan Allah?Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Siapa yang berperang agar kalimat Allah-lah yang tinggi,maka dia berada di jalan Allah.”(Ditakhrij Al-Bukhary dan Muslim).

TALBIS IBLIS TERHADAP YANG MELAKSANAKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Orang yang melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar bisa dibedakan menjadi dua golongan: Orang yang pandai dan orang yang bodoh.Iblis meyusup ke dalam diri orang pandai atau berilmu lewat dua jalan:

1.Membagus-baguskan tindakannya,mencari ketenaran dan ujub karena amalnya.

2.Marah kepada diri sendiri.

Sedangkan apabila orang yang melaksanakan amar ma’ruf adalah orang yang bodoh,maka Iblis akan mempermainkan dirinya.Sehingga kerusakan yang ditimbulkannya justru lebih banyak daripada kemaslahatan yang dihasilkannya. Karena boleh jadi dia melarang sesuatu yang sebenarnya diperbolehkan menurut ijma’ ulama.Boleh jadi dia bertindak kasar,memukul pelaku kemungkaran dan mencaci makinya.Jika orang-orang memberi jawaban yang dirasa sulit menurutnya,maka dia menjadi marah-marah.Kemudian perkataannya merembet ke mana-mana,dengan membuka aib orang-orang Muslim,dia memberitahukan orang yang sebelumnya tidak tahu.Padahal menutupi aib orang Muslim itu wajib,sebisa mungkin.Kami mendengar sebagian orang bodoh yang mencegah kemungkaran,dengan menyerang segolongan orang,yang dia sendiri tidak merasa tentang keadaan mereka.Dia mnyerang sana menyerang sini,yang semuanya bermula dari kebodohannya.

Namun jika yang melakukan pencegahan adalah orang yang pandai,maka engkau akan merasa aman.Orang-orang salaf bersikap lemah lembut dalam mencegah kemungkaran.Suatu kali shilah bin Usyaim melihat seorang laki-laki yang mengobrol dengan seorang wanita.Maka dia berkata,”Sesungguhnya Allah melihat kalian berdua.Semoga Dia menutupi aib kita dan kalian berdua.”

Orang yang paling layak untuk bersikap lemah-lembut adalah para penguasa.Ada baiknya jika dikatakan kepada mereka,”Sesungguhnya Allah telah mengangkat derajat kalian.Maka lihatlah nikmat Allah ini.Karena nikmat-nikmat-Nya bisa bertahan karena syukur.Tidak tepat jika kalian menerima nikmat itu dengan kedurhakaan.”

BAB IX : TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG ZUHUD

Ada orang awam yang pernah mendengar celaan terhadap dunia yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan hadits.Lalu dia melihat jalan keselamatan ialah dengan meninggalkan dunia.Dia tidak tahu bahwa bukan dunia itu yang harus dicela.Iblis memperdayainya dengan berkata,”Engkau tidak akan selamat di akhirat kecuali dengan meninggalkan dunia.”Seketika itu juga dia pergi ke gunung,tidak mau ikut shalat jama’ah dan Jum’at serta mencari ilmu.Dia mengira bahwa inilah yang disebut zuhud yang hakiki.Pasalnya,dia mendengar ada orang lain yang juga berbuat hal yang sama.

Dia tersusupi talbis Iblis,karena ilmunya yang minim,atau karena dia.memang bodoh dan ridha terhadap ilmu yang dimilikinya.Andaikata dia banyak berkumpul dengan fuqaha’,tentu dia akan memahami banyak hakikat,tentu dia akan tahu bahwa bukan dunia itulah yang harus dicela.

Manfaat orang zuhud itu tidak penah keluar dari ambang pintunya.Sementara manfaat orang yang berilmu merebak kemana-mana.Berepa banyak orang yang berilmu yang dapat menuntun ahli ibadah kepada yang benar.

Seseorang harus tahu bahwa dirinya adalah kendarannya,yang berarti dia harus memperlakukannya secara lemah lembut,agar dia bisa mencapai tujuan yang dikendakinya.Maka hendaklah dia melakukan apa yang memberikan maslahat bagi dirinya,meninggalkan apa yang dapat mengganggunya,eperti makan terlalu kenyang dan berlebih-lebihan mengumbar nafsu,karena yang demikian itu bisa mengganggu badan dan juga agamanya.

BAB X : TALBIS UBLIS TERHADAP ORANG-ORANG SUFI

Orang orang sufi tak jauh berbeda dengan orang-orang zuhud.Hanya saja orang-orang sufi mempunyai beberapa sifat dan keadaan yang berbeda,dan mreka juga memperlihatkan ciri-ciri sendiri.Yang pasti,istilah sufi ini muncul sebelum tahun dua ratus.

Talbis Iblis yang pertama kali terhadap mereka adalah menhalangi mereka mencari ilmu.Ketika pelita ilmu yang ada di dekat mereka dipadamkan,mereka pun menjadi linglung dalam kegelapan,dan di antara mereka ada yang karena minimnya ilmu, lalu berbuat berdasarkan hadits-hadits maudhu’,sementara dia tidak mengetahuinya.

Kemudian datang suatu golongan  yang lebih banyak berbicara tentang rasa lapar,kemiskinan,bisikan-bisikan hati dan hal-hal yang melintas di dalam sanubari, lalu,lalu mereka membutuhkan hal-hal itu.Ada pula golongan lain yang mengikuti jalan tasawuf,menyendiri dengan ciri-ciri tetentu,seperti mngenakan pakaian tambal-tambalan,suka mendengarkan syair-syair,mnabuh rebana,tepuk tangan dan berlebih-lebihan dalam masalah thaharah dan kebersihan.Memang mereka masih menggeluti ilmu,tapi mereka menamakannya ilmu batin,dan mereka menyebut ilmu syariat sebagai ilmu zhahir.

Kemudian muncul beberapa golongan lain yang mempunyai jalan sendiri-sendiri, dan akhirnya akidah mereka menjadi rusak.Di antara mereka ada yang berpendapat tentang adanya ingkarnasi,yaitu Allah menysup ke dalam diri makhluk dan ada pula yang menyatakan Allah menyatu dengan makhluk.Iblis senantiasa menjerat mereka dengan berbagai macam bid’ah,sehingga mereka membuat sunnah tersendiri bagi mereka.

BAB XI :TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG YANG MENGAKU MENDAPAT KARAMAH

Di antara mereka ada yang membual melihat cahaya atau kilatan sinar di langit pada bulan Ramadhan.Dia berkata,”Aku dapat melihatnya pada lailatul qadar.”Pada kesempatan yang lain dia berkata,”Pintu-pintu langit telah dibukakan.untukku.”Kebetulan sesuatu yang dia harapkan juga terwujud,lalu menganggapnya sebagai karamah.Padahal boleh jadi itu memang hanya sekedar kebetulan atau merupakan ujian baginya atau merupakan tipuan Iblis.Orang yang berakal tentu tidak akan terusik karena masalah sepeti ini,sekalipun itu benar-benar merupakan karamah.Sebagian orang-orang zuhud yang lemah ada yang seakan melihat sesuatu yang menyerupai karamah,sehingga di membual menyamai nabi.

Sebagian muta’akhirin juga ada yang sukarela duduk di atas tungku api yang menyala,sambil memperlihatkan bahwa semacam itu adalah karamah.Kami perlu memaparkan yang demikian itu agar dapat diketahui bagaimana sikap mereka yang berlebih-lebihan dalam mempermainkan agama.Kalau memang begitu keadaannya ,lalu buat apa syariat Islam tetap dipertahankan?

BAB XII TALBIS IBLIS TERHADAP ORANG-ORANG AWAM

Iblis mendatangi orang awam lalu mengusiknya untuk memikirkan Dzat Allah Azza wa Jalla dan sifat-sifat-Nya,sehingga dia menjadi ragu terhadap Allah. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memberitahukan hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah,dia berkata,Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya syetan itu mendatangi salah seorang di antara kalian seraya bertanya,’Siapakah yang menciptakanmu?’Dia menjawab,” Allah’.Syetan bertanya,’Siapa yang menciptakan langit dan bumi?’Dia menjawab,’Allah’.Syetan bertanya,’Siapa yang menciptakan Allah?’Jika salah seorang di antara kalian merasakan sebagian dari yang demikian itu,maka hendaklah ia berkata,’Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”(Diriwayatkan Muslim).

Cobaan semacam ini menghinggapi seseorang,karena lintasan-lintasan perasaannya.Terkadang syetan memperdayai orang awam tatkala mendengar sifat-sifat Allah Azza wa Jalla,lalu menafsirinya berdasarkan kemampuan perasaan semata,hingga dia meyakini hal-hal yang serupa dengan-Nya.

Terkadang Iblis memperdayai orang awam lewat fanatisme terhadap madzhab tertentu,sehingga tidak jarang engkau melihat orang awam yang saling mengutuk dan bermusuhan karena suatu urusan yang tidak diketahui hakikatnya.

Biasanya orang awam merasa dia telah memiliki pemahaman.Lalu Iblis memperdayainya untuk memusuhi Allah.Di antara mereka ada yang berkata, ”Bagaimana Allah membuat keputusan hukum dan hukuman?”Di antara mereka ada yang berkata,”Mengapa Allah menyempitkan rezki orang yang bertakwa dan melapangkan rezki orang yang durhaka?”

Di antara mereka ada yang mensyukuri nikmat yang dilimpahkan kepadanya.Tapi jika cobaan menimpanya,maka dia berpaling,tidak mau lagi bersyukur dan kufur.

Di antara orang-orang awam ada yang merasa puas dengan pikirannya sendiri dan tidak peduli sekalipun bertentangan dengan para ulama.Selagi fatwa para ulama itu berseberangan dengan kepentingannya,maka dia segera menyanggah pendapat mereka dan bahkan menyerang mereka.

Di antara mereka ada yang berkata,”Allah Maha Pemurah,ampunan-Nya luas dan berharap itu termasuk agama.”Mereka menyebut angan-angan dan tipuan sebgai harapan.Hal inilah yang seringkali membinasakan orang-orang awam yang berbuat dosa.

TALBIS IBLIS TERHADAP MANUSIA SECARA UMUM

Talbis iblis terhadap manusia secara umum ialah kebiasaan mereka yang mengikuti tradisi,dan ini termasuk faktor kerusakan mereka yang paling menonjol.Mereka meniru para nenek moyang dan orang yang terdahulu ,sesuai dengan keyakinan yang direrimanya.semenjak kecil dan yang memang sudah menjadi tradisi.Tapi tak pernah perpikir apakah yang dia ikuti benar atau salah. Mereka mendirikan shalat dan melaksanakan ibadah hanya berdasarkan tradisi. Sekian puluh tahun seseorang shalat seperti shalat orang lain yang dilihatnya.Boleh jadi bacaan Al-Fatihahnya tidak benar dan tidak tahu mana yang wajib.Tidak mudah baginya untuk mengetahui semua itu,karena memang dia mengabaikan agama.Tidak jarang di antara mereka ruku’ sebelum imam ruku’ atau sujud sebelum imam sujud.Atau,di antara mereka ada yang meninggalkan yang fardhu  dan berlebih-lebihan dalam mengerjakan yang sunat.Adakalanya di antara mereka meremehkan dalam membasuh tumit tatkala wudhu’,atau tidak memutar-mutar cincin di jarinya saat mmbasuh telapak dan tangan.Dengan begitu wudhu’nya dianggap belum sah.

Dalam masalah jual beli,banyak di antara mereka yang melakukannya dengan cara yang tidak benar,tidak berusaha mengenali hukum-hukum syariat dan tidak mempedulikan fatwa para fuqaha’.Barang-barang yang diperjualbelikan juga banyak yang cacat,atau mereka berbuat curang dan sengaja menutupi yang cacat.

Yang menjadi kebiasaan mereka adalah percaya kepada perkataan dukun,peramal atau ahli nujum.Hal ini bukan rahasia lagi di kalangan mereka.Orang-orang yang berkedudukan pun ikut-ikutan pula.Jika ingin bepergian,memilih warna pakaian atau berbekam,maka mereka berkonsultai terlebih dahulu kepada ahli nujum dan juga melaksanakan saran-sarannya.Berapa banyak rumah yang tidak ada Mushhafnya.

Di dalam hadits shahih diriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,bahwa beliau pernah ditanya tentang para dukun.Maka beliau menjawab,”Mereka itu tidak ada apa-panya.”Mereka berkata,”Wahai Rasulullah,terkadang mereka mmberitahukan sesuatu yang memang benar-benar terjadi.” Beliau bersabda,” “Kata-kata yang berasal dari kebenaran itu dijaga jenis jin,lalu dipatuikkan ke telinga penolongnya sebagaimana patukan ayam,lalu mereka mencampurkan di dalamnya lebih dari seratus kebohongan.”(Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

Disebutkan di dalam Shahih Muslim,dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal dan menanyakan sesuatu kepadanya,maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh malam (hari).”

Abu Daud meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,beliau bersabda,

“Barangsiapa mendatangi dukun dan membenarkan apa yang diucapkannya,maka dia telah terbebas dari apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

Yang seringkali mengiringi tradisi yang sudah menyimpang itu adalah sumpah-sumpah palsu yang lebih banyak memperlihatkan apa yang tampak mata.Dalam berjual-beli pun mereka menggunakan sumpah palsu.

BAB XIII :TALBIS IBLIS TERHADAP MANUSIA BERUPA ANGAN-ANGAN YANG MULUK-MULUK

Sebenarnya di dalam hati sekian banyak orang Nasrani dan Yahudi membersit kecintaan kepada Islam.Hanya saja Iblis senantiasa menghalangi mereka,seraya berkata,”Tak usah buru-buru dan pikirkanlah sekali lagi secara matang.”Iblis terus-menerus membisikkan hal ini hingga mereka meninggal dunia dalam keadaan kafir.Iblis juga merintangi orang yang durhaka untuk bertaubat,lalu menjadikan syahwat sebagai tujuan hidupnya.

Berapa banyak orang yang mempunyai hasrat yang menggebu dibuat berangan-angan,dan berapa banyak orang yang hendak berbuat baik dirintangi Iblis.Adakalanya seorang berilmu hendak mendalami lagi ilmunya Namun Iblis membisikinya,”Mengasolah sesaat dua saat.”Atau ada seorang ahli ibadah yang menunda-nunda shalat malamnya,lalu Iblis membisikinya,”Engkau masih mempunyai waktu yang longgar.”Iblis senantiasa mendorong manusia untuk bermalas-malasan,mengandai-andaikan pekerjaan dan melandaskan segala urusan kepada angan-angan semata.

Orang yang mempunyai semangat harus bertindak berdasarkan semangatnya. Sebab semangat adalah perputaran waktu dan mengenyahkan angan-angan.Orang yang takut tidak akan merasa aman dan apa yang sudah berlalu tidak akan kembali lagi.Namun siapa yang membayangkan kematian tentu akan bersemangat.Orang yang bertindak dengan hati-hati bisa selamat dan orang gegabah akan celaka.

Begitulah perumpamaan manusia di dunia,ada yang sadar dan menyiapkan diri dan ada orang yang terpedaya.Orang yang pertama tidak akan kaget jika kematian menghampirinya,sedangkan orang yang kedua menjadi ketakutan dan menyesal saat melanjutkan perjalanan hidupnya.

Kami memohon keselamatan kepada Allah dari tipu daya dan cobaan syetan, kejahatan jiwa dan dunia.Sesungguhnya Dia Maha sekat dan MahaMengabulkan doa.Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang Mukmin,

===================================================================

Leave a comment